Deface page

Jumat, 12 Juli 2013
Posted by Unknown
Tag :

contoh deface sendiri :)



Perintah penuh
Perintah singkat
Maksud Perintah
show running-config 
sh ru 
Menampilkan konfigurasi yang sedang berjalan di RAM. Termasuk host name, passwords, interface IP addresses, routing protocol yang aktif, DHCP dan konfigurasi NAT. Dapat dijalankan di EXEC mode. 



Perintah penuh
Perintah singkat
Maksud Perintah
show startup-config 
sh st
Menampilkan isi file konfigurasi yang tersimpan di NVRAM



Perintah penuh
Perintah singkat
Maksud Perintah
show version
sh v
Menampilkan informasi tentang versi software yang sekarang sedang jalan lengkap dengan informasi hardware dan devicenya.



Perintah penuh
Perintah singkat
Maksud Perintah
show ip protocols 
sh ip p
Memperlihatkan ip protokol routing yang telah dikonfigurasi dan sedang berjalan



Perintah penuh
Perintah singkat
Maksud Perintah
show ip route 
sh ip ro
Memperlihatkan konfigurasi routing



Perintah penuh
Perintah singkat
Maksud Perintah
show interfaces 
sh in
Menunjukkan interface yg berjalan di router



Perintah penuh
Perintah singkat
Maksud Perintah
show ip interface brief 
sh ip i b
Tinjauan semua antarmuka pada router




Perintah penuh
Perintah singkat
Maksud Perintah
show protocols 
sh prot
Menampilkan status interface baik secara global maupun khusus dari protokol layer 3 yang terkonfigurasi.


Perintah penuh
Perintah singkat
Maksud Perintah
show cdp neighbors 
sh cd ne
Menampilkan ringkasan cdp perangkat tersambung




Perintah penuh
Perintah singkat
Maksud Perintah
show sessions 
sh se
Memperlihatkan sesi yang ada sekarang



Perintah penuh
Perintah singkat
Maksud Perintah
show ssh 
sh ss
Menampilkan operasi status pengoperasian SSH



Perintah penuh
Perintah singkat
Maksud Perintah
ping 
p
Memastikan apakah suatu komputer tertentu dalam suatu jaringan atau internet itu ada dan terhubung.



Perintah penuh
Perintah singkat
Maksud Perintah
traceroute
tr
Menunjukkan rute yang dilewati paket untuk mencapai tujuan. Ini dilakukan dengan mengirim pesan Internet Control Message Protocol (ICMP) Echo Request Ke tujuan dengan nilai Time to Live yang semakin meningkat.




VLSM adalah teknik yang memungkinkan administrator jaringan untuk membagi ruang alamat IP ke subnet yang berbeda ukuran, tidak seperti ukuran Subnetting. Untuk menyederhanakan VLSM adalah dengan memecah alamat IP ke subnet (beberapa tingkat) dan mengalokasikan sesuai dengan kebutuhan individu pada jaringan. Hal ini juga dapat disebut IP tanpa kelas pengalamatan. Sebuah classful menangani mengikuti aturan umum yang telah terbukti berjumlah pemborosan alamat IP.
Contoh kasus:
Ada Sebuah Perusahaan Konveksi, memiliki kantor pusat di Semarang dengan tiga kantor cabang yaitu di : Pekalongan, Kudus  dan Solo.
Perusahaan tersebut akan membangun sebuah jaringan komputer dengan kebutuhan host sebagai berikut :

a. Semarang : 58 host
b. Pekalongan  : 26 host
c. Kudus : 10 host
d. Solo  : 10 host



Perhitungan pembangunan host pada perusahaan tersebut:

1. Mengasumsikan jumlah jaringan yang akan dibangun :
Host           : 104 host
Router        : 3 X 2 = 6 host
Jumlah        : 110 host

2. Network yang dibutuhkan
LAN     :  4 network
WAN    :  3 network
Jumlah   :  7 network

3. Pemilihan Broadcast Domain
Jumlah host :
Rumus : 2y - 2
/24 = 28 – 2 = 254
/25 = 27 – 2 = 126
/26 = 26 – 2 = 62
/27 = 25 – 2 = 30
/28 = 24 – 2 = 14
/29 = 23 – 2 = 6
/30 = 22 – 2 = 2
Pengunaan domain dipilih / 26 dengan jumlah host : 62 (cukup untuk host terbanyak yaitu semarang dengan jumlah host 58

4. Network
2x =
/24 = 21 = 2
/25 = 22 = 4
/26 = 23 = 8
/27 = 24 = 16
/28 = 25 = 32
/29 = 26 = 64
/30 = 27 = 128

5. Perhitungan :
192.168.1.0 /24
192.168.1.64 /24
192.168.1.128 /24
192.168.1.192 /24

Network 
Host
Broadcast
192.168.1.0 
192.168.1.1 s/d 192.168.1.62
192.168.1.63
192.168.1.64 
192.168.1.65 s/d 192.168.1.126
192.168.1.127
192.168.1.128 
192.168.1.129 s/d 192.168.1.190
192.168.1.192
192.168.1.192
192.168.1.193 s/d 192.168.1.254
192.168.1.255

192.168.1.0
1.Semarang
Kebutuhan host : 58
Host yang ada : 62
Network  : 192.168.1.0 /26
Host  : 192.168.1.1 s/d 192.168.1.62
Broadcast  : 192.168.1.63
Seluruh Network 192.168.1.0 /26 digunakan dan habis.

192.168.1.64 /26
Network 192.168.1.64 /26 adalah 62 host digunakan untuk pekalongan 26
2.Pekalongan
Kebutuhan host     : 26
Host yang ada       : 30
Network : 192.168.1.64 /27
Host   : 192.168.1.65 s/d 192.168.1.94
Broadcast  : 192.168.1.95
Sisa network 192.168.1.64  /26 digunakan untuk kudus dan solo masing-masing 10

3.Kudus dan Solo
Kudus :
Kebutuhan host     : 10
Host yang ada       : 14
Network   : 192.168.1.96 /28
Host    : 192.168.1.97 s/d 192.168.1.110
Broadcast   : 192.168.1.111

Solo :
Kebutuhan host   : 10
Host yang ada  : 14
Network  : 192.168.1.112 /28
Host  : 192.168.1.113 s/d 192.168.1.126
Broadcast  : 192.168.1.127
Seluruh Network 192.168.1.64 /26 digunakan dan habis.
192.168.1.128 /26
Network 192.168.1.128  /26 adalah 62 host digunakan untuk 3 buah WAN

WAN I
Kebutuhan host : 2
Host yang ada  : 2
Network  : 192.168.1.128 /30
Host  : 192.168.1.129 s/d 192.168.1.130
Broadcast : 192.168.1.131

WAN II
Kebutuhan host : 2
Host yang ada  : 2
Network  : 192.168.1.132 /30
Host   : 192.168.1.133 s/d 192.168.1.134
Broadcast : 192.168.1.135

WAN III
Kebutuhan host : 2
Host yang ada : 2
Network  : 192.168.1.136 /30
Host  : 192.168.1.137 s/d 192.168.1.138
Broadcast : 192.168.1.139
Sisa host 192.168.1.140 – 192.168.1.191
ROUTING STATIS DENGAN ROUTE SUMMARIZATION


Route Summarization adalah meringkas settingan router statis pada router dengan syarat tertentu.
Contoh: apabila ada 2 IP 192.168.1.0 dan 192.168.2.0 dan berada di subnet mask 255.255.255.0 (/24) maka bisa di singkat dengan 192.168.0.0 dengan subnet mask 255.255.252.0 (/22), untuk perhitungan nya lihat gambar di bawah ini :

Selanjutnya lihat gambar topologi dibawah ini dengan menggunakan Packet tracer.






Langkah Pertama Setting
Router 1
Router>ena
Router#conf t
Enter configuration commands, one per line.  End with CNTL/Z.
Router(config)#int fa0/0
Router(config-if)#ip add 172.16.3.1 255.255.255.0          
Router(config-if)#no shut
Router(config-if)#exit
Router(config)#int ser2/0
Router(config-if)#ip add 172.16.2.1 255.255.255.0
Router(config-if)#clock rate 64000
Router(config-if)#no shut
Router(config-if)#exit
Router(config)#ip route 192.168.0.0 255.255.252.0 ser2/0 (Route Summarization)
Router(config)#ip route 172.16.1.0 255.255.255.0 ser2/0
Router(config)#exit
Router 2
Router>ena
Router#conf t
Enter configuration commands, one per line.  End with CNTL/Z.
Router(config)#int fa 0/0
Router(config-if)#ip add 172.16.1.1 255.255.255.0
Router(config-if)#no shut
Router(config)#int ser 2/0
Router(config-if)#ip add 172.16.2.2 255.255.255.0
Router(config-if)#clock rate 64000
Router(config-if)#no shut
Router(config-if)#exit
Router(config)#int ser3/0
Router(config-if)#ip add 192.168.1.2 255.255.255.0
Router(config-if)#clock rate 64000
Router(config-if)#no shut
Router(config-if)#exit
Router>ena
Router#conf t
Router(config)#ip route 172.16.3.0 255.255.255.0 ser 2/0
Router(config)#ip route 192.168.2.0 255.255.255.0 ser3/0
Router 3
Router>ena
Router#conf t
Router(config)#int fa0/0
Router(config-if)#ip add 192.168.2.1 255.255.255.0
Router(config-if)#no shut
Router(config-if)#exit
Router(config)#exit
Router#conf t
Router(config)#int ser 2/0
Router(config-if)#ip add 192.168.1.1 255.255.255.0
Router(config-if)#no shut
Router(config)#exit
Router>ena
Router#conf t
Router(config)#ip route 172.16.0.0 255.255.252.0 ser2/0 (Route Summarization)
Router(config)#exit
Cek Router dengan perintah:
Router>show ip route



Selanjutnya setting ip address dan Gateway di masing - masing  pc sesuai dengan router yang terhubung.
PC 1
IP address : 172.16.3.2
Subnet Mask : 255.255.255.0
Gateway : 172.16.3.1
PC 2
IP address : 172.16.1.2
Subnet Mask : 255.255.255.0
Gateway : 172.16.1.1
PC 3
IP address : 192.168.2.2
Subnet Mask : 255.255.255.0
Gateway : 192.168.2.1
Setelah Setting PC selesai, selamjutnya Cek dengan Perintah PING ke masing - masing PC.
Hasil Ping PC 1 ke PC 3

Setting ACL pada Router di Paket Tracert


Router>en 
Router#conf t 
Router(config)#int fa0/0 
Router(config-if)#ip add 172.16.10.1 255.255.255.0 
Router(config-if)#no sh 
Router(config-if)#ex 
Router(config)#int fa1/0 
Router(config-if)#ip add 172.16.20.1 255.255.255.0
Router(config-if)#no sh 
Router(config-if)#ex
Router(config)#int se2/0 
Router(config-if)#ip add 172.16.30.1 255.255.255.0 
Router(config-if)#clock rate 9600 
Router(config-if)#no sh 
Router(config-if)#ex 
Router(config)#router ospf 75 
Router(config-router)#network 172.16.10.0 0.0.0.255 area 0 
Router(config-router)#network 172.16.20.0 0.0.0.255 area 0 
Router(config-router)#network 172.16.30.0 0.0.0.255 area 0 
Router(config-router)#exit 
Router(config)#access-list 10 deny 172.16.10.0 0.0.0.255 
Router(config)#access-list 10 permit any 
Router(config)#int fa0/0 
Router(config)#ip access-group 10 out 
Router(config)#access-list 20 permit host 172.16.10.5 
Router(config)#line vty 0 4 
Router(config)#access-class 20 in

Router>en 
Router#conf t 
Router(config)#int fa0/0 
Router(config-if)#ip add 172.16.40.1 255.255.255.0 
Router(config-if)#no sh 
Router(config-if)#ex 
Router(config)#int fa1/0 
Router(config-if)#ip add 172.16.50.1 255.255.255.0 
Router(config-if)#no sh 
Router(config-if)#ex 
Router(config)#int se2/0 
Router(config-if)#ip add 172.16.60.1 255.255.255.0 
Router(config-if)#clock rate 9600
Router(config-if)#no sh 
Router(config-if)#ex 
Router(config)#int se3/0 
Router(config-if)#ip add 172.16.30.2 255.255.255.0 
Router(config-if)#no sh 
Router(config-if)#ex 
Router(config)#router ospf 75 
Router(config-router)#network 172.16.40.0 0.0.0.255 area 0 
Router(config-router)#network 172.16.50.0 0.0.0.255 area 0 
Router(config-router)#network 172.16.60.0 0.0.0.255 area 0 
Router(config-router)#network 172.16.30.0 0.0.0.255 area 0 
Router(config-router)#exit 
Router(config)#access-list 115 deny ip host 172.16.10.5 host 172.16.50.7 
Router(config)#access-list 115 permit ip any any 
Router(config)#int fa0/0 
Router(config)#ip access-group 115 in 

Router>en Router#conf t 
Router(config)#int fa0/0 
Router(config-if)#ip add 172.16.70.1 255.255.255.0 
Router(config-if)#no sh 
Router(config-if)#ex 
Router(config)#int fa1/0 
Router(config-if)#ip add 172.16.80.1 255.255.255.0 
Router(config-if)#no sh 
Router(config-if)#ex 
Router(config)#int se2/0 
Router(config-if)#ip add 172.16.60.2 255.255.255.0 
Router(config-if)#no sh
Router(config-if)#ex 
Router(config)#router ospf 75 
Router(config-router)#network 172.16.70.0 0.0.0.255 area 0
Router(config-router)#network 172.16.80.0 0.0.0.255 area 0 
Router(config-router)#network 172.16.60.0 0.0.0.255 area 0

Kemudian setting IP 










SSH SERVER

Selasa, 07 Mei 2013
Posted by Unknown


1.Pengertian SSH Server
SSH adalah aplikasi pengganti remote login seperti telnet, rsh, dan rlogin, yang jauh lebih aman. Dikembangkan pertamakali oleh OpenBSD project dan kemudian versi rilis p (port) di-manage oleh team porting ke sistem operasi lainnya, termasuk sistem operasi Linux.
2.Fungsi SSH Server
Fungsi utama aplikasi ini adalah untuk mengakses mesin secara remote. Bentuk akses remote yang bisa diperoleh adalah akses pada mode teks maupun mode grafis/X apabila konfigurasinya mengijinkan. scp yang merupakan anggota keluarga ssh adalah aplikasi pengganti rcp yang aman, keluarga lainnya adalah sftp yang dapat digunakan sebagai pengganti ftp.
3.Cara Kerja SSH Server
Misalkan suatu client mencoba mengakses suatu linux server melalui SSH. SH daemon  yang berjalan baik pada linux server maupun SSH client telah mempunyai pasangan  public/private key yang masing-masing menjadi identitas SSH bagi keduanya. Langkah-langkah  koneksinya adalah sebagai berikut :
Langkah 1
      Client bind pada local port nomor besar dan melakukan koneksi ke port 22 pada server
Lankah 2
Client dan server setuju untuk menggunakan sesi SSH tertentu. Hal ini penting karena SSH v.1 dan v.2 tidak kompatibel.
Langkah 3
Client meminta public key dan host key milik server.
Langkah 4
Client dan server menyetujui algoritma enkripsi yang akan dipakai (misalnya TripleDES atau IDEA).
Langkah 5
Client membentuk suatu session key yang didapat dari client dan mengenkripsinya
menggunakan public key milik server.

Langkah 6
Server men-decrypt session ky yang didapat dari client, meng-re-encrypt-nya dengan public key milik client, dan mengirimkannya kembali ke client untuk verivikasi.
Langkah 7
Pemakai mengotentikasi dirinya ke server di dalam aliran data terenkripsi dalam session key tersebut.
Sampai disini koneksi telah terbentuk, dan client dapat selanjutnya bekerja secara interaktif pada server atau mentransfer file ke atau dari server. Langkah ketujuh diatas dapat dilaksanakan dengan berbagai cara (username/password, kerberos, RSA dan lain-lain).
Welcome to My Blog

Popular Post

Labels

- Copyright © Teknologi Networking -Syarif'93- Powered by Blogger - Designed by Tebsuka -